Mengaplikasikan gaya hidup berkelanjutan mungkin terkesan sulit. Tidak sedikit pula yang menganggap gaya hidup ini tidaklah nyaman jika dilakukan sehari-hari. Namun, kunci untuk bisa mencapai gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan adalah justru dengan melakukannya sehari-hari hingga menjadi kebiasaan. 

Cara pintar untuk mengaplikasikan gaya hidup ramah lingkungan adalah dengan cara bertahap. Kita cukup memilih ingin mulai dari mana. Bisa kita mulai dari bagian terkecil di kehidupan kita, yaitu dari rumah. Di rumah pun, tidak perlu langsung mengaplikasikannya di seluruh aspek. Bisa dari mana saja, salah satunya dari dapur. 

Cukup melakukan 5 cara berikut, maka kebiasaan untuk mengaplikasikan gaya hidup ramah lingkungan pun bisa terwujud. 

1. Membeli bahan makanan di pasar lokal

Untuk makanan kita sehari-hari, sebaiknya memang dimasak sendiri di rumah. Ini tentu untuk mengurangi sampah kemasan yang muncul ketika membeli makanan atau minuman dari luar. Tapi, ketika masak, bahan yang digunakan pun perlu diperhatikan. Disarankan untuk selalu membeli bahan makanan segar di pasar lokal. Bahan makanan organik juga bisa menjadi pilihan, karena produksinya yang lebih ramah lingkungan. 

2. Habiskan makanan kita

Sampah makanan adalah penyumbang terbesar pada sampah rumah tangga. Jadi, biasakanlah untuk sebisa mungkin menghabiskan makananmu. Jika sampah makanan terlalu banyak di rumah, ketika membusuk akan menyebabkan kualitas udara di rumah menjadi tidak baik. Jangan lupa pula bahwa sisa makanan dan bahan makanan termasuk sampah organik. Jadi harus dipisahkan dari sampah anorganik, ya. Sampah organik juga bisa dimanfaatkan lagi untuk pupuk kompos atau fertilizer organik bagi tanaman.  

3. Mengurangi penggunaan produk sekali pakai

Sadar maupun tidak, kita banyak menggunakan produk sekali pakai ketika di dapur. Salah satunya adalah penggunaan kertas tisu yang biasanya banyak digunakan ketika memasak. Penggunaan tisu bisa kita ganti dengan lap dapur yang saat ini juga hadir dengan kualitas yang baik dan pilihan yang beragam 

Plastik sekali pakai juga termasuk produk yang sering digunakan di dapur, terutama untuk membungkus sisa bahan makanan atau masakan. Kita bisa alihkan ke penggunaan wadah stainless steel atau kaca, atau bisa pula dengan pembungkus ramah lingkungan, seperti beeswax wraps. Selain itu, mulailah untuk berhenti menggunakan sarung tangan plastik/lateks sekali pakai ketika memasak. Cukup cuci tangan dengan bersih sebelum dan sesudah memasak demi mengurangi sampah plastik.

Satu lagi adalah konsumsi produk sachet yang satu sachet hanya untuk sekali konsumsi. Contohnya adalah teh sekali seduh dan kopi instan sekali minum. Jika tetap ingin mengkonsumsi produk dalam sachet, sebaiknya pilih yang memang kemasannya bisa didaur ulang atau tidak berkontribusi dalam pencemaran lingkungan

4. Mengganti peralatan dapur

Ketika akan membeli alat makan, alat masak, hingga alat cuci piring, gantilah dengan yang terbuat dari bahan alami. Untuk alat makan atau masak (disesuaikan dengan fungsinya), bisa menggunakan yang terbuat dari kayu. Produk yang terbuat dari kayu lebih mudah dicuci, sehingga mengurangi penggunaan air dan pembersih.  Untuk alat cuci piring, busa pencuci yang terbuat dari serat sintetis atau plastik, bisa kita ganti dengan loofah atau sabut cuci piring yang terbuat dari bahan alami. Ketika mencuci piring, pastikan juga untuk tetap ramah lingkungan, ya.

5. Hemat energi

Batasi penggunaan peralatan dapur elektronik, seperti blender, mixer, oven, microwave, maupun mesin kopi. Lebih baik lagi jika beralih ke peralatan dengan daya listrik yang rendah. Selain itu, usahakan untuk tidak memasak terlalu banyak jenis masakan, supaya lebih hemat gas atau listrik jika memakai kompor listrik.