Di tengah kekhawatiran akan kelangsungan bumi ini, kita patut berterima kasih terhadap para aktivis lingkungan. Dengan kontribusi sekaligus tekad kuat mereka dalam melestarikan alam, bumi ini sedikit demi sedikit bisa disembuhkan. Seperti yang dilakukan oleh 6 aktivis lingkungan asal Indonesia yang tidak hanya memberikan kontribusi konkret, tapi juga menginspirasi banyak orang untuk ikut menjaga keseimbangan ekosistem di Indonesia. 

1. Nadine Chandrawinata

www.instagram.com/nadinelist/

Dikenal publik Indonesia sebagai Putri Indonesia tahun 2005, Nadine Chandrawinata dan kecintaannya terhadap lingkungan tidaklah terpisahkan hingga saat ini. Kelahiran 8 Mei 1984 tersebut pun mengaku bahwa ketertarikannya terhadap isu lingkungan sudah muncul sejak ia masih muda. Kemudian, setelah terjun ke dunia hiburan, keinginannya berkontribusi langsung terhadap pelestarian lingkungan pun semakin besar. 

Hingga akhirnya pada tahun 2015, perempuan yang lebih senang disebut sebagai environmentalist ini mendirikan Sea Soldier bersama dengan rekannya. Organisasi non-pemerintah tersebut fokus terhadap isu-isu lingkungan dan laut yang sudah tersebar di 15 wilayah Indonesia. Beberapa program Sea Soldier, meliputi bersih-bersih pantai, mengurangi penggunaan sedotan plastik, hingga pemberhentian sirkus lumba-lumba keliling. Saat ini Sea Soldier sudah memiliki lebih dari 3.000 anggota yang datang dari profesi yang beragam. 

2. Nicholas Saputra

www.unicef.org

Aktor kelahiran 24 Februari 1984 ini semakin aktif dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan. Bersinggungan dengan kecintaannya akan berpetualang, Nicholas Saputra sering menyuarakan apa saja kontribusi yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah lingkungan di negara ini. Salah satunya adalah lewat film dokumenter berjudul Semesta (2019) yang ia produseri. Film yang mendokumentasikan cara yang dilakukan tujuh tokoh lingkungan dari tujuh wilayah berbeda di Indonesia untuk selalu menjaga keseimbangan alam bersama warga sekitar.

Penggemar bercocok tanam ini juga berpartisipasi dalam kampanye Langkah Hijau. Sebuah kampanye yang mengajak masyarakat untuk menanam pohon demi meningkatkan kelestarian hutan Indonesia. Nicho pun sempat menunjukkan keprihatinannya terhadap sampah plastik di laut Indonesia lewat karya-karya fotografinya. Bersama brand slow fashion, Sejauh Mata Memandang, ia memamerkan karya-karya tersebut sekaligus mengajak masyarakat untuk berhenti membuang sampah di laut. 

3. Nadya Hutagalung

www.instagram.com/nadyahutagalung/

Perempuan berdarah Indonesia-Australia ini aktif sebagai aktivis lingkungan di UN Environment Programme (UNEP). Nadya berperan sebagai salah satu Goodwill Ambassador yang bersama UNEP menjalani berbagai program pelestarian lingkungan. Mulai dari usaha mengurangi polusi udara, mengatasi masalah plastik di laut, hingga edukasi tentang keanekaragaman hayati pertanian. 

Lewat akun Instagram nadyahutagalung, ibu tiga anak ini juga sering menyuarakan pentingnya keseimbangan ekosistem, mengingat kondisi bumi yang semakin memburuk. Juga, mengajak masyarakat untuk mulai melakukan gaya hidup berkelanjutan lewat beberapa seminar dan acara tentang lingkungan.   

4. Hamish Daud

www.instagram.com/hamishdw/

Prihatin dengan kondisi sampah plastik, Hamish Daud memutuskan untuk memberikan kontribusi konkret dalam penangannya. Aktor berusia 41 tahun ini mendirikan Yayasan Indonesia Ocean Pride yang fokus pada penanganan sampah plastik di laut. Berbagai program telah dilakukan oleh Hamish dan yayasan tersebut, diantaranya adalah program daur ulang sampah plastik, edukasi tentang mikroplastik, edukasi tentang gaya hidup berkelanjutan, hingga berkolaborasi dengan PBB menjalani berbagai kampanye tentang sampah dan pelestarian laut. 

Selain fokus pada sampah plastik di laut, Yayasan Indonesia Ocean Pride pun memberikan perhatian yang besar terhadap ekosistem di laut. Menjalani berbagai usaha melindungi biota laut dari kerusakan atau bahkan kemusnahan. Ayah satu anak ini sendiri juga ingin mengembalikan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap laut, mengingat negara ini adalah negara maritim. 

5. Swietenia Puspa Lestari

www.wilsoncenter.org

Meski bukan dari kalangan selebritis, Swietenia Puspa Lestari merupakan aktivis lingkungan yang inspiratif dan banyak memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan. Lulusan Institut Teknologi Bogor ini fokus mengatasi sampah plastik di laut lewat organisasi yang didirikan bersama rekannya, Divers Clean Action (DCA). Organisasi yang berdiri pada tahun 2015 itu awalnya hanya berisi tiga orang volunteer yang kegiatan utamanya adalah memungut sampah di laut. Saat ini, DCA sudah berkembang lebih besar dengan jumlah volunteer sebanyak lebih dari 1.500 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Tidak hanya di DCA, Swietenia juga aktif dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan. Mulai dari mendirikan Indonesian Youth Marine Debris (2017), menjadi perwakilan dari Indonesia dalam 2017 United Nations Climate Change Conference di Bonn, Jerman, hingga membantu gerakan anti sedotan plastik dan berhasil meyakinkan 700 restoran untuk mengurangi penggunaan sedotan sekali pakai. Ia bahkan sempat menjadi satu dari 100 wanita paling berpengaruh dan inspiratif di dunia versi BBC. 

6. Melati dan Isabel Wijsen

www.generationt.asia

Pasangan kakak-adik asal Bali ini dikenal sebagai aktivis iklim di Indonesia. Sejak tahun 2013, Melati dan Isabel banyak melakukan kampanye untuk mengurangi sampah plastik di Bali. Salah satunya adalah kampanye Bye Bye Plastic Bag yang menjadi kunci disingkirkannya kantong plastik di Bali. Dalam pelaksanaannya, mereka sempat melakukan mogok makan selama 1 hari demi bisa bertemu dengan gubernur Bali saat itu, I Made Mangku Pastika. Berkat aksinya tersebut, sang gubernur pun menandatangani surat perintah yang melarang penggunaan styrofoam, kantong plastik, dan sedotan di Bali efektif tahun 2018. 

Pada tahun 2018, kakak-adik berdarah Indonesia-Belanda ini masuk ke daftar 25 Most Influential Teens of 2018 versi majalah Time. Mereka juga sempat menjadi pembicara dalam acara United Nations World Ocean Day di New York City, Amerika Serikat pada tahun 2017. Kontribusi Melati Wijsen dalam pelestarian lingkungan bahkan ditampilkan di film dokumenter Bigger than Us (2019) yang disutradarai Flore Vasseur dan diproduseri Marion Cotillard.