Emisi yang dihasilkan oleh industri fashion belum juga menunjukkan penurunan yang signifikan. Oleh sebab itu, yuk, menjadi smart shopper dengan lebih pintar ketika membeli pakaian.

Banyak cara untuk menjadi seorang smart shopper di dunia fashion. Misalnya, membeli pakaian di thrift shop, tidak membeli dari brand fast fashion, dan lebih banyak membeli dari brand lokal.

Selain cara tersebut, Kamu juga bisa lebih cermat ketika memilih jenis kain dari pakaian yang akan dibeli. Apa saja jenis kain yang tergolong ramah lingkungan? Cek di bawah ini.

Jenis Kain Ramah Lingkungan

Kain yang ramah lingkungan adalah bagian dari sustainable fashion atau mode berkelanjutan. Sustainable fashion sendiri berarti bahwa seluruh proses produksi untuk suatu barang fashion tidak merusak lingkungan. Selain itu, tidak membahayakan atau mengeksploitasi hewan, serta tidak melanggar hak-hak pekerja. 

Tiap item yang diproduksi pun memerlukan air dan energi yang rendah. Bisa pula berasal dari daur ulang sampah atau kain yang ramah lingkungan. Suatu jenis kain dikatakan eco-friendly maupun sustainable umumnya jika terbuat dari:

  • Serat daur ulang
  • Serat nabati
  • Serat hewani
  • Serat semi-sintetis

Berikut ini adalah jenis kain yang tergolong ramah lingkungan dan sustainable

  1. Linen

Linen adalah serat alami yang dibuat dari tanaman rami. Sumber daya yang digunakan untuk memproduksi kain ini pun cukup rendah. Di samping itu, tanaman rami sendiri tidak menggunakan banyak pestisida, insektisida, dan pupuk kimia jika dibandingkan dengan kapas atau poliester.

Tanaman rami sendiri dapat tumbuh di tanah yang buruk sekalipun, karena tidak digunakan untuk produksi pangan. Adakalanya pula tanaman ini mampu merehabilitasi tanah yang tercemar. Rami juga menyerap karbon tingkat tinggi, sehingga berperan dalam membersihkan udara alih-alih mencemarinya.

  1. Kapas Organik

Kapas tradisional membutuhkan jumlah air dan bahan kimia yang sangat tinggi untuk diproduksi. Alternatif yang lebih baik untuk kapas tradisional adalah kapas organik.

Kapas organik dipanen tanpa pestisida beracun, pupuk sintetis, atau benih yang dimodifikasi secara genetik. Merek fesyen berkelanjutan biasanya akan menggunakan bahan katun yang terbuat dari kapas organik bersertifikat GOTS atau Global Organic Textile Standard. 

  1. Serat Bulu Alpaca

Serat Alpaca dihasilkan dari bulu alpaca yang dibiakkan di Andes Peru. Alpaca dianggap lebih ramah lingkungan berkat cara mereka memakan rumput. Mereka makan dengan cara memotong rumput alih-alih mencabutnya. Ini memungkinkan rumput untuk terus tumbuh.

Alpaca juga membutuhkan sedikit air dan makanan untuk bertahan hidup dan menghasilkan bulu yang cukup untuk 4 atau 5 sweater per tahun. Sebagai perbandingan, seekor domba membutuhkan 4 tahun untuk menghasilkan hanya satu sweater cashmere.

  1. Serat Sutra

Sutra adalah serat protein terbarukan yang diproduksi oleh ulat sutra. Ini juga merupakan sumber daya terbarukan dan biodegradable. Meski tergolong kain yang ramah lingkungan, ada pula kain sutra yang diproduksi dengan bahan kimia. Hal ini tentu saja akan membunuh banyak ulat sutra. 

Oleh sebab itu, periksa kembali dengan cermat ketika memilih pakaian dengan kain ini. Kamu bisa pilih sutra organik, seperti sutra “Peace Silk”, Tussah, dan Ahimsa.

  1. Sustainable Leather

Kain kulit biasanya dibuat dari hewan yang sudah mati. Meskipun merupakan produk sampingan dari hewan yang diternak untuk diambil dagingnya, kain jenis ini menimbulkan dampak lingkungan yang negatif selama proses penyamakan.

Untuk mengatasinya, hadirlah sustainable leather yang lebih ramah lingkungan. Kain ini chrome-free dan dibuat dengan penyamakan kulit yang mendaur ulang dan memurnikan air limbah. 

Selain jenis-jenis kain di atas, kain daur ulang juga termasuk ramah lingkungan, seperti: 

  • TENCEL
  • Piñatex
  • Econyl
  • Qmonos
  • Refibra™
  • Orange Fiber

Sementara itu, jenis kain yang sebaiknya dihindari adalah: 

  • Katun tradisional
  • Wol
  • Poliester
  • Rayon
  • Viscose
  • Cahsmere
  • Serat sintetis, seperti akrilik, poliamida, nilon, polipropilen, PVC, spandeks, dan aramid.