Salah bentuk kontribusi kita untuk mengurangi sampah adalah dengan upcycling atau mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai. Apa itu upcycling dan apa saja yang bisa kita upcycle? Berikut ulasannya.
Apa Itu Upcycle?
Upcycling juga bisa disebut sebagai penggunaan kembali secara kreatif terhadap barang-barang yang sudah tidak terpakai. Konsep ini biasanya dilakukan dengan cara mengubah produk yang tidak digunakan lagi menjadi produk baru yang dianggap lebih berkualitas dan memiliki nilai lebih untuk lingkungan.
Lantas, apa manfaatnya untuk kelestarian bumi? Dengan melakukan upcycling, kita berkontribusi dalam:
1. Meminimalisasi Ekstraksi Sumber Daya Alam
Saat melakukan upcycling, kita secara tidak langsung telah mengurangi kebutuhan akan bahan mentah maupun sintetis dalam industri tertentu. Hal ini kemudian bermanfaat mengurangi penggunaan sumber daya, baik sumber daya alami maupun tidak alami.
2. Mengurangi Sampah di TPA
Kita terbiasa membeli barang-barang yang diproduksi secara massal dan dibuat dalam sekejap. Ini yang kemudian membuat kita lebih banyak konsumsi dan membuangnya. Dengan upcycling, kita bisa mengurangi pembelian dan pembuangan sampah ke TPA.
Upcycling juga dianggap lebih baik daripada mendaur ulang. Ini karena kegiatan meningkatkan nilai guna limbah bisa menjadikan sebuah produk bertahan lebih lama. Sementara itu, produk daur ulang cenderung lebih cepat rusak dan berakhir menjadi sampah di TPA.
3. Mengurangi Emisi Karbon
Meminimalkan konsumsi sumber daya memiliki dua manfaat, antara lain melestarikan sumber daya alam dan mengurangi kebutuhan untuk manufaktur. Proses mengubah bahan mentah menjadi produk jadi dapat menghasilkan emisi karbon yang besar, terutama selama pembuatan massal.
Di AS saja, sektor industri menghasilkan sekitar 23% emisi karbon pada 2019, menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA). Plus, daur ulang pun masih menghasilkan emisi karbon.
Mengaplikasikan Upcycle di Kehidupan Sehari-Hari
Fashion
Kamu bisa mulai membeli pakaian atau produk fashion lainnya dari produsen barang upcycle. Saat ini, para desainer fashion juga sudah mulai menerapkan konsep upcycle di hasil karya mereka.
Biasanya, upcycle yang dilakukan di industri fashion menggunakan limbah tekstil industri dari pakaian sebagai bahan dasar untuk menciptakan mode baru. Limbah tersebut bisa berupa limbah pra-konsumen, pasca-konsumen, atau keduanya. Limbah prakonsumen berupa sisa kain yang dihasilkan oleh pabrik, sementara limbah pascakonsumen mengacu pada produk jadi yang tidak lagi digunakan oleh pemiliknya.
Setiap kali berbelanja dari produsen upcycle, Kamu sudah mendukung industri yang lebih berkelanjutan. Salah satu produsen fashion yang menerapkan konsep upcycle adalah Setali Indonesia (@setali.indonesia).
Produk Rumahan
Berbagai produk yang Kamu bawa ke rumah bisa di-upcycle menjadi barang baru yang memiliki nilai guna, lho! Di antaranya:
- Botol/Stoples Kaca: Bisa dijadikan wadah untuk bahan makanan, cemilan, dan lain-lain. Bisa pula digunakan kembali sebagai dekorasi di rumah, seperti tempat lilin atau wadah tanaman hias. Cek Instagram @weareup.life untuk barang-barang upcycle yang bisa Kamu gunakan di rumah.
- Kemasan Kardus: Bisa diubah menjadi wadah untuk berbagai barang milikmu, terutama untuk tissue atau alat-tulis.
- Kertas: Bisa dikumpulkan dan dijadikan buku catatan. Kamu juga bisa mengubahnya menjadi lembaran kertas baru untuk scrapbook.
- Panci atau wajan: Jika sudah tidak layak digunakan untuk memasak, kedua barang ini bisa dijadikan sebagai wadah untuk tanaman hias, lho.