Linen tentu merupakan salah satu jenis kain yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bahan yang dikategorikan premium ini memang sangat cocok untuk orang-orang yang tinggal di daerah tropis. Bahannya yang tipis, mudah menyerap, dan kuat membuat penggunanya nyaman ketika beraktivitas di cuaca yang panas.
Tidak hanya nyaman digunakan, bahan linen juga dinilai lebih ramah lingkungan. Kenapa? Baca selengkapnya di bawah ini.
Serba-serbi Linen
Linen terbuat dari serat tanaman rami berbunga biru. Di Mesir kuno, linen sangat dihargai sehingga digunakan sebagai mata uang. Bahan ini juga melambangkan cahaya, kemurnian, dan kekayaan. Oleh sebab itu, linen merupakan kain pilihan dalam mumifikasi.
Orang Romawi dan Yunani kuno juga menggunakan linen sebagai komoditas berharga. Di Mesopotamia kuno, linen bahkan sesuatu yang hanya dimiliki oleh mereka yang berada di kelas atas, karena harganya yang mahal dan sulit untuk diproduksi.
Linen pun merupakan produk yang penting bagi warga Amerika, terutama di tahun 1830-an. Mereka menjadikan bahan ini sebagai aset berharga di rumah tangga. Sama halnya di Rusia yang pada awal abad ke-19, linen menjadi salah satu komoditas penting dalam perekonomian negara.
Bahkan hingga saat ini pun, bahan linen masih menduduki posisi yang tinggi di industri garmen seluruh dunia. Membuatnya menjadi salah satu bahan premium dan eksklusif.
Kelebihan Linen
- Linen adalah salah satu kain yang paling ramah lingkungan dalam sejarah fashion. Bahan ini kuat, tahan ngengat alami, dan terbuat dari serat tanaman rami yang sepenuhnya dapat terurai secara hayati.
- Bahan ini dapat menahan suhu tinggi yang membuatnya cocok sebagai pakaian untuk digunakan di wilayah-wilayah tropis. Selain itu, linen mampu menyerap kelembapan tanpa menyimpan bakteri. Bahan dari serat rami ini pun sangat kuat dan tahan lama, serta akan semakin lembut ketika beberapa kali dicuci.
- Berkat karakternya yang sangat kuat, kokoh, dan tahan lama tersebut, bahan linen bisa digunakan untuk berbagai macam produk, tidak terbatas pada pakaian. Di antaranya, tirai, taplak meja, sprei, hingga handuk. Linen bahkan digunakan sebagai bahan kanvas untuk lukisan cat minyak, juga dimanfaatkan dalam proses pembuatan roti.
- Linen organik sendiri adalah salah satu serat paling sustainable di dunia, mendapatkan peringkat “A” yang merupakan peringkat terbaik. Dalam proses pembuatan linen organik, pestisida dan pupuk kimia pun jarang digunakan. Bahkan, penggunaannya 13 kali lebih sedikit daripada tanaman kentang.
- Rami, tanaman untuk bahan linen dibuat juga sangat serbaguna. Setiap bagian dari tanaman rami secara tradisional telah digunakan untuk membuat produk yang bermanfaat, seperti minyak biji rami.
- Linen tahan terhadap sinar matahari dan tidak akan rusak setelah terpapar sinar matahari dalam waktu lama. Oleh sebab itu, bahan ini bisa melindungi pemakainya dari sinar UV yang berbahaya.
- Linen mampu mengatur suhu, sehingga membuat pengguna pakain dengan bahan ini tetap merasa sejuk di cuaca panas dan hangat di cuaca yang dingin.