Salah satu faktor utama penyebab pencemaran lingkungan adalah tingginya tingkat konsumerisme. Berbagai studi menunjukkan bahwa gaya hidup konsumtif telah berkontribusi terhadap besarnya jejak karbon di bumi ini. State of Planet menyebutkan bahwa pembelian produk dan jasa rumah tangga bahkan berkontribusi terhadap 60 persen emisi gas rumah kaca global. 

Oleh sebab itu, mengatasi perubahan iklim dan pencemaran lingkungan tidak hanya dengan mengurangi penggunaan plastik. Beralih ke gaya hidup minimalis dan berhenti menjadi manusia konsumtif bisa menjadi cara yang juga efektif.

Jika kamu sudah telanjur terjebak di dalam konsumerisme, tidak perlu khawatir. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk lepas dari jeratan konsumerisme. 

Kenali Gejala Konsumerisme

Konsumerisme bisa dikatakan awalnya dipicu oleh usaha negara untuk mengembalikan perekonomian yang terpuruk. Hal ini sudah terjadi pasca Perang Dunia II, yaitu warga didorong untuk lebih banyak belanja barang kebutuhan sehari-hari. Hal ini pun berefek pada semakin tingginya permintaan yang diikuti dengan tingginya produksi.

Kondisi tersebut kemudian menyebabkan semakin banyaknya produsen yang bermunculan. Berusaha menjual produk mereka lewat berbagai strategi marketing, terutama lewat iklan. Dengan begitu, tingkat konsumerisme pada masyarakat pun semakin tinggi. Sebagian besar orang tidak lagi belanja karena butuh, tapi juga karena alasan lain, seperti ingin mengikuti tren atau sebagai penanda status sosial. 

Kamu sudah terjebak di jeratan konsumerisme saat mengalami beberapa gejala berikut: 

  • Membeli lebih dari yang kamu butuhkan. 
  • Kamu kekurangan ruang untuk menempatkan barang belanjaan. 
  • Tidak sadar membeli barang yang sudah kamu miliki.
  • Selalu mencari alasan untuk membeli suatu produk.
  • Membeli barang-barang non-esensial dengan kredit.
  • Menyesal setelah belanja.
  • Menyembunyikan hasil belanjaan.
  • Seringkali belanja lebih dari anggaran 

Jika mengalami lebih dari 3 gejala di atas, artinya kamu harus segera melepaskan diri dari konsumerisme. 

Melepaskan Diri dari Konsumerisme

Konsumerisme berhubungan dengan kondisi psikologis seseorang, sehingga memang tidak mudah untuk melepaskan diri dari jeratannya. Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu ikuti, di antaranya:

  • Buatlah Proses Pembelian Tidak Nyaman

Ketika akan belanja suatu produk, jadilah konsumen yang penuh pertimbangan. Sertakan berbagai syarat, seperti apakah produk tersebut tahan lama, ramah lingkungan, dan yang terpenting dibutuhkan atau tidak. Dengan menyertakan banyak syarat, kamu akan mempersempit pilihan dan proses belanja pun akan cenderung membosankan. 

Di samping itu, kamu juga bisa menghapus sejumlah aplikasi belanja online dan pertahankan hanya satu atau dua yang benar-benar kamu butuhkan. Jika ingin cara yang lebih “ekstrim”, kami bisa tinggal di lokasi yang sulit akses belanja atau menonaktifkan kartu kreditmu. 

  • Hindari Pergi ke Mal

Bukan berarti tidak boleh ke mal, tapi kurangi frekuensinya. Mal bisa menjadi pemicu kamu membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan. Biasakan untuk ke mal ketika ada barang yang sangat penting untuk kamu beli. Hindari shop-hopping agar tidak muncul keinginan membeli barang yang tidak dibutuhkan. 

Jika kamu sudah bisa mengurangi frekuensi ke mal, kamu sedikit lagi berhasil lepas dari konsumerisme. 

  • Mengurangi Waktu Belanja

Belanja memang sesuatu yang seru dan menyenangkan. Tapi, akan menjadi masalah jika waktu yang dihabiskan untuk belanja terlalu lama. Oleh sebab itu, kurangilan setengah waktu belanja dan digantikan dengan melakukan hobi atau kegiatan lain. 

Supaya kamu paham berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk berbelanja, tinjau kembali semua barang yang sudah kamu beli dalam sebulan terakhir (tidak termasuk kebutuhan sehari-hari). Kemudian, perkirakan berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk melakukan proses pembelian, mulai dari riset online maupun offline. 

Lakukan hal ini setidaknya selama 6 bulan. Dengan melacak waktu yang kamu habiskan untuk belanja, kamu akan mampu menguranginya dan menggantinya dengan melakukan kegiatan lain. 

  • Perlakukan Barang Kamu sebagai Inventaris

Awali dengan menyingkirkan barang-barang yang sudah tidak kamu butuhkan. Dalam hal ini, kamu bisa gunakan metode Marie Kondo. Barang-barang yang tersisa bisa kamu letakkan di rak khusus, sesuai dengan jenis dan kebutuhannya. Pastikan rak yang kamu miliki cukup menampung semua barang tadi, tanpa ada tempat kosong.

Ini bertujuan supaya kamu bisa memperlakukan barang-barang di rak seperti inventaris. Ketika rak masih terisi penuh, maka tidak perlu ada pembelian baru. Saat kamu ingin membeli yang baru, berarti harus ada tempat kosong di rak yang artinya menyingkirkan produk yang ada.   

Dengan melakukan hal-hal di atas, diharapkan kamu bisa lepas dari jeratan konsumerisme. Ayo bersama kita lindungi bumi ini untuk akses akan sumber daya alam yang lebih merata di masa depan.