Ahli nutrisi sekaligus co-founder The Healthy Nutter, Simran Nanwani, membagikan pandangan sekaligus pengalamannya menjalani conscious lifestyle. Apa yang memotivasinya dan sejauh mana pengaruh conscious lifestyle di kehidupannya sehari-hari. 

Tergerak setelah Menjadi Vegan

Pada tahun 2018, Simran memutuskan untuk menjadi vegan dengan alasan ingin menjalani hidup yang lebih sehat. Kemudian ia pun menyadari bahwa menjadi vegan juga berpengaruh positif terhadap lingkungan. “Aku mulai menjalani conscious lifestyle pada tahun 2018 ketika aku menjadi seorang vegan dan masih bekerja di Nestle. Gaya hidup itu aku pilih demi merawat kesehatanku yang kemudian membuatku perlahan-lahan lebih peduli pada lingkungan. Bagaimanapun juga, ekosistem tempat kita semua hidup ini memberikan kembali apa yang kita tanam,” ungkapnya.

Khawatir akan Nasib Lingkungan & Makhluk Hidup

Selain tergerak setelah menjadi vegan, Simran juga menyadari bahwa kondisi bumi ini semakin memburuk yang membuatnya lebih serius menjalani conscious lifestyle. Ia memaparkan, “Kita hidup di bumi yang dikelilingi oleh alam hijau, tapi sekarang tidak memiliki cukup oksigen untuk bertahan hidup. Kesehatan dan lingkungan adalah hal yang menjadi perhatian besar saya. Keduanya pun berbagi hubungan simbiosis. Sementara itu, polusi udara, kualitas air yang kita konsumsi, dan berkurangnya akses ke hal-hal berkualitas telah berpengaruh pada kesehatan kita secara keseluruhan. Jumlah kasus autoimun telah meroket dalam beberapa tahun terakhir dan paparan racun menjadi faktor terbesarnya.”

Pemilik akun Instagram the.simway tersebut juga mengaku semakin khawatir dengan fakta ditemukannya plastik pada plasenta bayi yang baru lahir. “Selain itu, salah satu siaran TED Talk juga menunjukkan bagaimana pestisida yang digunakan pada bahan makanan telah mengganggu ekosistem kita,” tambahnya. 

Mulai dari Hal Kecil & Sederhana

Bagi perempuan yang juga co-founder dari The Spirit Tribe Project, menjalani conscious lifestyle bisa dimulai dari hal kecil dan sederhana. Baik itu mengurangi penggunaan plastik di rumah atau menggunakannya kembali sebanyak yang kita bisa. Ia juga menyarankan, “Ketika kita harus membuangnya, cobalah untuk lebih bijak seperti mendatangi beberapa tempat daur ulang yang,” Menurutnya, akan lebih baik jika menggunakan kemasan yang bisa digunakan kembali, terutama untuk kemasan yang memiliki kontak langsung dengan tubuh. “Menggunakan plastik bisa mengganggu keseimbangan hormonal kita, karena xenobiotik hadir di dalamnya. Pilihlah kemasan yang berbahan kaca atau stainless steel,” tambahnya.

Simran sendiri mengadopsi conscious lifestyle dengan cara yang sesederhana mungkin, yaitu menghindari pemakaian produk sekali pakai. Ia juga mengaku lebih sering membeli kebutuhan sehari-hari di toko yang menjual produk ramah lingkungan. “Di rumahku, penggunaan plastik untuk dua tahun terakhir sudah menurun drastis. Aku dan orang rumah juga sudah mulai menjalani program daur ulang dan sejenisnya,” akunya. Menurutnya, mengurangi pemakaian lampu dan selalu memasak makanan dengan porsi yang wajar pun penting dalam conscious lifestyle. Selain itu, tidak ada salahnya untuk mendukung perusahaan yang mempromosikan sustainability. “Mungkin memang lebih mahal, tapi setidaknya kita tidak membahayakan siapa pun,” tambahnya.

Hasil yang Tidak Instan

Menjalani conscious lifestyle tentu bermanfaat untuk kita, meskipun untuk mendapatkan manfaatnya butuh waktu. Begitu pula bagi Simran yang menyatakan, “Manfaat yang aku peroleh banyak, tapi  memang tidak instan. Tapi, aku bisa merasakan tubuhku menjadi jauh lebih baik dibandingkan sebelum menjalani conscious lifestyle. Kalau kita melangkah sedikit ke arah yang lebih baik, bumi kita pun akan ikut membaik bersama kita.” 

Ketika menjalani conscious lifestyle, Simran juga tentu menghadapi berbagai kendala. Salah satunya ketika ia berusaha mengaplikasikan zero-waste. “Awalnya benar-benar sulit dan bukan sesuatu yang bisa saya patuhi. Apalagi ada orang-orang sekitar yang mengolok-olok. Tapi, aku sadar bahwa tidak semua orang sepaham denganku. Yang penting adalah aku melakukan yang aku bisa dan mempengaruhi mereka dengan tindakanku,” paparnya.

Simran juga berbagi tips bahwa anggaplah conscious lifestyle itu adalah gaya hidup yang sederhana dan bisa kita lakukan dengan mudah. “Ambil langkah kecil ke arah yang benar. Lakukan bagianmu. Mulai dari hal kecil dan sederhana, lalu terus praktikkan. Dengan begitu, kamu akan yakin bahwa kebiasaan tersebut bisa menjadi gaya hidup berkelanjutan. Aku juga awalnya seperti itu, hingga sekarang aku menyadari bahwa pencapaianku sudah jauh. Aku merasa sudah tidak terbebani lagi dalam mengaplikasikan conscious lifestyle di hidupku. Meski begitu, aku juga sadar masih di tahap transisi dan perjalananku masih panjang. Jadi, kamu tidak sendirian, ya,” jelasnya. 

Produk RamahBhumi Pilihan Simran

Ketika ditanya produk apa saja dari RamahBhumi yang menarik baginya, Simran memilih produk-produk yang bisa dipakainya sehari-hari. “Aku suka produk bamboo toilet paper, kitchen towel, dan facial tissue dari Tisoo. Soalnya, ketiganya termasuk barang yang sangat banyak digunakan sehari-hari. Jadi, cukup beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan, kita sudah bisa memberikan dampak positif yang besar,” tutupnya.