Setiap kali kita membeli produk, logo daur ulang menjadi dekat dengan kehidupan sehari-hari kita. Logo daur ulang bisa kita temukan dimana-mana, termasuk di botol air, tutup tempat makan plastik yang sudah menggunung di rumah, dan di semua bungkus makanan kecil yang kita beli. Bagi banyak orang, mungkin logo ini membuat mereka merasa tenang karena plastik-plastik yang mereka beli akan di daur ulang di kemudian hari. Namun ternyata, kenyataannya jauh dari bayangan kita.
Walau sejak kecil kita diajarkan bahwa membeli tas dan alat tulis yang terbuat dari bahan daur ulang adalah cara tepat untuk mejaga ibu bumi, ternyata cara ini bukanlah yang terbaik. Jika kalian ingat akan kampanye Reduce-Reuse-Recycle, maka jelas bahwa hal pertama yang harus kita lakukan adalah Reduce atau mengurangi. Artinya jauh lebih baik untuk tidak membeli atau menggunakan plastik dari awal daripada mendaur ulang.
Faktanya, proses daur ulang jauh dari sempurna. Dari semua jumlah sampah plastik yang ada di dunia, hanya sekitar 10% nya saja yang bisa di daur ulang. Sisanya? Terdampar di lautan, dimakan biota laut, menjadi sampah di kali, atau menjadi gunung sampah di TPU. Alasan mengapa ini bisa terjadi cukup banyak. Beberapa diantaranya seperti buruknya sistem pengolahan sampah, jumlah plastik yang sudah terlalu banyak, dan fakta bahwa plastik yang didaur ulang memiliki kualitas rendah dan tidak dapat digunakan kembali untuk banyak produk konsumen.
Tentunya bukan berarti kita harus berhenti memilah sampah dan mendaur ulang. Jika dilakukan dengan baik, proses ini dapat sedikit membantu alam kita. Tapi kita harus ingat bahwa daur ulang tidak dapat menyelesaikan masalah lingkungan karena plastik tidak dapat terurai dan akan terus ada di bumi, bahkan setelah kita tidak ada.
Jadi cara terbaik untuk menyelamatkan lingkungan dan umat manusia adalah semudah mengurangi pembelian plastik, dan produk dengan bahan-bahan yang tidak dapat terurai lainnya. Zero-Waste menjadi tujuan utamanya supaya kita tidak meninggalkan sampah di bumi ini. Kita dapat melakukanya dengan langkah-langkah kecil terlebih dahulu, misalnya dengan mencatat barang plastik apa saja yang biasa kita gunakan setiap hari, dan carilah pengganti yang lebih ramah lingkungan. Misalnya kalian suka membeli botol air plastik saat jalan-jalan, maka bisa mulai membawa botol air dari rumah.
Apa lagi produk plastik yang sering kalian pakai? Yuk tuliskan di komen!