Dalam rangka melestarikan bumi, langkah kecil apapun yang kita lakukan akan berguna di kemudian hari. Satu hal kecil yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi dampak pencemaran udara adalah dengan paham jejak karbon pribadi kita. Apa sebenarnya jejak karbon dan bagaimana cara mengukurnya? Berikut ini jawabannya.
Apa Itu Jejak Karbon?
Menurut Mike Berners-Lee, profesor di Universitas Lancaster di Inggris dan penulis The Carbon Footprint of Everything, jejak karbon adalah total dari semua emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari satu proses produksi ataupun aktivitas yang kita lakukan terkait produk tersebut.
Di sebagian besar negara maju, produk dan aktivitas tersebut dikelompokkan menjadi penggunaan energi rumah tangga, transportasi, makanan, dan lainnya. Beberapa di antaranya adalah produk yang kita beli, mulai dari peralatan makan, pakaian, mobil, hingga alat elektronik.
Masing-masing aktivitas dan produk tersebut meninggalkan jejak karbonnya sendiri yang merupakan jumlah gabungan dari produk yang mereka beli dan gunakan, aktivitas yang mereka lakukan, dan sebagainya.
Dengan kata lain, seseorang yang setiap hari makan daging akan meninggalkan jejak karbon lebih tinggi daripada temannya yang seorang vegan. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa mereka yang vegan juga meninggalkan jejak karbon yang tinggi, karena berkendara setiap harinya. Pengamat juga menyimpulkan bahwa jejak karbon seseorang cenderung meningkat seiring bertambahnya kekayaan.
Dalam bukunya, Berners-Lee menulis bahwa rata-rata warga dunia memiliki jejak karbon yang setara dengan emisi tujuh ton karbon dioksida per tahun.
Cara Mengukur Jejak Karbon Pribadi
Menghitung jejak karbon sangatlah penting, namun memang perhitungannya cukup kompleks apabila ingin hasil yang benar-benar akurat. Meski begitu, kita tetap bisa melakukan perhitungan kasar mengenai jejak karbon yang kita hasilkan setiap harinya. Adapun beberapa media online yang bisa kita gunakan untuk menghitungnya, yaitu Carbon Footprint Calculator dan Calculate Your Carbon Footprint dari The Nature Conservancy.
Perhitungannya sederhana, kita hanya perlu memasukkan informasi tentang penggunaan energi di rumah tangga, konsumsi makanan, transportasi yang digunakan setiap hari, pola makan, belanja, dan aktivitas sehari-hari lainnya.
Dari informasi tersebut, kalkulator akan secara otomatis menunjukkan jejak karbon dan jumlah gas rumah kaca yang digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan tadi. Dengan tahu jumlah jejak karbon pribadi, diharapkan kesadaran untuk beralih ke gaya hidup berkelanjutan semakin tinggi. Mengukur jejak karbon pribadi juga berguna untuk memahami dampak langsung aktivitas kita sehari-hari terhadap lingkungan.