Dalam keseharian, kita sering terjebak pada pola konsumsi yang berlebihan. Bagaimana tidak? Produk baru, brand baru, trend baru, sesuatu yang baru tak henti-hentinya bermunculan untuk menggoda kita untuk memilikinya. Untungnya, ada banyak filosofi bijak yang bisa membantu kita menahan diri. Salah satunya adalah Lagom, cara orang swedia menyeimbangkan hidup.

Lagom adalah sebuah filosofi yang berasal dari Swedia yang bisa diartikan “tidak terlalu banyak, dan tidak terlalu sedikit.” Menemukan titik seimbang antara konsep minimalis dengan rasa senang saat memiliki barang. Konsep lagom mengajarkan kita untuk melihat barang-barang yang kita miliki dan menentukan mana yang benar-benar kita butuhkan untuk hidup bahagia.

Mempraktikan Lagom akan membebaskan kita dari rasa FOMO. Saat kita tahu kapan terlalu banyak, dan kapan terlalu sedikit, rasa puas dan syukur bisa muncul.

Tentunya Lagom juga bisa digunakan dalam aspek hidup lainnya seperti hubungan dan karir. Keseimbangan diperlukan agar kita memiliki waktu untuk melakukan hal-hal yang membahagiakan kita, bukan hanya timpang fokus pada satu hal saja. Relasi dengan teman dan keluarga, pekerjaan, hobi, olahraga, beristirahat, semuanya sama-sama penting.

Untuk mulai menerapkan Lagom, kita bisa mulai menyadari hidup yang saat ini kita jalani. Coba pikirkan aspek mana yang bisa mulai kita ubah sedikit demi sedikit untuk mencapai keseimbangan. Dengan begitu, Lagom tidak hanya menjadi sekedar konsep, tapi benar-benar menjadi cara hidup kita.