Mengikuti perkembangan teknologi dengan membeli produk-produk terbaru yang sedang tren memang menyenangkan. Namun, sebaiknya diikuti pula dengan pengelolaan yang baik akan barang elektronik yang sudah tidak terpakai lagi.
Jangan sampai, barang-barang tersebut menumpuk dan menjadi sampah elektronik yang bisa berdampak buruk bagi lingkungan. Oleh sebab itu, ketahuilah solusi ramah lingkungan untuk mengelola sampah elektronik yang ada di rumahmu. Berikut uraiannya.
Alasan Wajib Mengelola Sampah Elektronik
Dari manapun asal sampah, sebagai manusia tentu kita bertanggung jawab untuk mengelolanya dengan baik dan benar. Begitu pula dengan sampah elektronik, mengingat sampah jenis ini sudah semakin menumpuk dan membahayakan lingkungan.
Smartphone Plus menyebutkan bahwa sampah elektronik telah menyumbang 50 juta metrik ton setiap tahunnya. Ini setara dengan 12.500 ekor gajah dewasa. Sayangnya, hanya seperdelapan atau 12,5 persen dari jumlah tersebut yang benar-benar didaur ulang. Sisanya akan berakhir di tempat pembuangan akhir, dibakar, dan lebih parahnya lagi, dibuang ke laut.
Hal yang juga sangat disayangkan adalah sebagian sampah elektronik bahkan belum layak buang. Dalam arti, perangkat masih bisa digunakan atau elemen di dalamnya masih bisa diperbaiki atau digunakan kembali.
Kondisi ini pun berkaitan dengan rendahnya kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah elektronik. Masih banyak yang tidak tahu, bahkan tidak peduli, bahwa elemen apa pun yang ada di dalam perangkat elektronik adalah ancaman untuk lingkungan. Oleh sebab itu, penting sekali untuk mengetahui bagaimana mengelola sampah elektronik yang baik dan benar.
Mengelola Sampah Elektronik yang Ramah Lingkungan
Adapun beberapa cara yang bisa kamu ikuti ketika akan mengelola sampah elektronik yang kamu miliki. Di antaranya:
- Membawa ke Tempat Daur Ulang Sampah Elektronik
Sampah elektronik sebaiknya jangan langsung dibuang begitu saja ketika sudah tidak terpakai. Bawalah ke tempat daur ulang sampah elektronik yang ada di sekitarmu. Pastikan tempat itu juga bersertifikat dan terbukti menjalani daur ulang dengan baik.
Membawanya ke tempat tersebut akan mengurangi tumpukan sampah yang tidak perlu di tempat pembuangan akhir. Bisa saja komponen yang ada di perangkat masih bisa digunakan kembali untuk berbagai tujuan. Sementara yang sudah benar-benar rusak akan dikelola untuk didaur ulang.
- Tidak Membuang Baterai Tidak Terpakai
Tahukah kamu bahwa baterai yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga juga berbahaya bagi lingkungan? Terbuat dari nikel-kadmium, alkali, dan merkuri, sampah baterai rumah tangga dikategorikan sebagai limbah elektronik yang berpotensi berbahaya.
Bahaya yang ditimbulkan memang tidak besar. Namun, ketika sampahnya tidak dikelola dengan baik dan dibuang sembarangan, tentu akan menjadi masalah bagi lingkungan. Oleh sebab itu, sebaiknya berikan sampah baterai tersebut kepada perusahaan yang mendaur ulang baterai sejenis.
Selain baterai rumah tangga, baterai yang digunakan untuk aki mobil juga tergolong berbahaya jika dibuang sembarangan. Memberikan aki tidak terpakai kepada perusahaan daur ulang atau yang bisa menggunakan kembali aki bekas adalah langkah yang tepat. Dengan begitu, aki bekas tidak akan berakhir di tempat pembuangan akhir.
- Donasikan Perangkat yang Tidak Terpakai
Lakukanlah riset untuk ikut serta dalam program donasi yang menerima perangkat elektronik tidak terpakai. Dengan kebutuhan akan perangkat digital di era sekarang ini, program donasi berupa handphone ataupun laptop bekas layak pakai tentu banyak diselenggarakan.
Pastikan bahwa LSM, komunitas, atau organisasi yang menyelenggarakan program tersebut terpercaya. Kamu pun bisa ikut serta dalam program sejenis atau bahkan menyelenggarakannya sendiri. Dengan begitu, perangkat yang sudah tidak terpakai tidak akan berakhir menjadi sampah, kan.
- Tukar-Tambah atau Kembalikan ke Tokonya
Saat kamu akan membeli perangkat elektronik baru, cobalah untuk menukar-tambah dengan yang lama. Apalagi, sekarang ada banyak perusahaan elektronik besar yang memiliki program trade-in yang menguntungkan untuk konsumennya.
Misalnya, dengan menukar produk lama dengan baru, kamu bisa mendapatkan poin khusus yang bisa ditukar dengan hadiah tertentu. Belum lagi, dengan sistem tukar-tambah, uang yang harus dikeluarkan untuk pembelian produk baru tentu bisa berkurang.
Selain tukar-tambah, kamu pun bisa menjual perangkat elektronik yang sudah tidak terpakai lagi. Ada banyak toko elektronik, baik online maupun offline, yang bersedia membeli produk elektronik bekas dengan harga yang menguntungkan.
Jangan lupa menghapus semua data jika kamu akan menjual atau menukar-tambah handphone atau laptop. Reset menyeluruh juga sebaiknya dilakukan supaya pengaturan pada perangkat akan kembali seperti di awal kamu membeli.
Itulah beberapa cara mengelola sampah elektronik yang ramah lingkungan. Jangan lupa untuk selalu membeli perangkat elektronik yang benar-benar kamu butuhkan, ya.